The Bibles
Bagaimana penulisannya?
Setelah menambah wawasan tentang bagian Alkitab dan siapa-siapa
penulisnya, sekarang kita akan memahami bagaimana penulisan Alkitab itu.
Sebagaimana yang kita tahu, bahwa Alkitab ditulis dengan adanya bimbingan dari Roh Kudus,
*2 Petrus 1:21,
sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Perlu diketahui bahwa tidaklah semua nabi dan rasul diilhami untuk
menulis kitab, misalnya dari keduableas murid inti yang kemudian disebut
para rasul Tuhan Yesus Kristus hanya 2 orang saja yang diilhami untuk
menulis Injil, yaitu Matius dan Yohanes. Sedangkan Yohanes Markus dan
Lukas adalah rasul (murid) selebihnya, Yesus tidak hanya memiliki 12
Murid, malah Ia saja pernah mengutus 70 murid-Nya (Lukas 10) dan semakin
bertambah jumlahnya.
Mereka yang diilhami untuk menulis kitab
mendapat bimbingan dari Roh Kudus, namun tidak berarti bahwa Roh Kudus
disini mendiktekan apa-apa saja yang harus mereka tulis.
Kita diingatkan oleh Salomo, bahwa;
*Pengkhotbah 3:11,
.... manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Pengilhaman oleh Roh Kudus tidak menjadikan penulis serbatahu, penulis tetap dalam keterbatasan bedanya mereka dapat bernubuat.
Pengilhaman ini juga tidak mengubah sifat penulis dalam bercerita,
penulis tetap menjadi diri mereka -bercerita sesuai dengan gaya bicara
mereka masing-masing-.
Seperti Matius kadangkala lebih suka
membesar-besarkan caranya dalam bercerita [detail], tetapi Markus
kadangkala terkesan merinci saja atau fokus ke bagian tertentu.
Ini tentu tidak salah, karena Alkitab bukanlah sebuah buku yang
didiktekan. Ditulis secara 'detail' atau 'rinci' bukan oleh suruhan Roh
Kudus, tetapi sifat dari penulis itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar