Minggu, 30 September 2012

The Bibles Bagaimana penulisannya?

The Bibles
Bagaimana penulisannya?

Setelah menambah wawasan tentang bagian Alkitab dan siapa-siapa penulisnya, sekarang kita akan memahami bagaimana penulisan Alkitab itu.

Sebagaimana yang kita tahu, bahwa Alkitab ditulis dengan adanya bimbingan dari Roh Kudus,

*2 Petrus 1:21,
sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.


Perlu diketahui bahwa tidaklah semua nabi dan rasul diilhami untuk menulis kitab, misalnya dari keduableas murid inti yang kemudian disebut para rasul Tuhan Yesus Kristus hanya 2 orang saja yang diilhami untuk menulis Injil, yaitu Matius dan Yohanes. Sedangkan Yohanes Markus dan Lukas adalah rasul (murid) selebihnya, Yesus tidak hanya memiliki 12 Murid, malah Ia saja pernah mengutus 70 murid-Nya (Lukas 10) dan semakin bertambah jumlahnya.

Mereka yang diilhami untuk menulis kitab mendapat bimbingan dari Roh Kudus, namun tidak berarti bahwa Roh Kudus disini mendiktekan apa-apa saja yang harus mereka tulis.

Kita diingatkan oleh Salomo, bahwa;

*Pengkhotbah 3:11,
.... manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.


Pengilhaman oleh Roh Kudus tidak menjadikan penulis serbatahu, penulis tetap dalam keterbatasan bedanya mereka dapat bernubuat.

Pengilhaman ini juga tidak mengubah sifat penulis dalam bercerita, penulis tetap menjadi diri mereka -bercerita sesuai dengan gaya bicara mereka masing-masing-.

Seperti Matius kadangkala lebih suka membesar-besarkan caranya dalam bercerita [detail], tetapi Markus kadangkala terkesan merinci saja atau fokus ke bagian tertentu.

Ini tentu tidak salah, karena Alkitab bukanlah sebuah buku yang didiktekan. Ditulis secara 'detail' atau 'rinci' bukan oleh suruhan Roh Kudus, tetapi sifat dari penulis itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar